Senin, 25 Desember 2017
Keberhasilan yang tertunda
Perjuangan yang sangat melelahkan. Dari tahun 2009 kami berusaha melegalkan TKA/TPA hingga terdaftar di departemen agama. Tetesan keringat belum juga usai kami menyekanya, sudah banyak tuntutan yang harus kami jalani. Mulai dari tempat, perijinan, mondar-mandir dari instansi pemerintah ke instansi yang lain kami lewati bersama.
Mungkin bagi sebagian orang perjuangan tak berarti, namun bagi kami yang berjiwa pendidik sangatlah penting arti keabsahan suatu sekolah. Telah banyak yang terkorbankan. Waktu, materi hingga kebutuhan anak sendiripun terkadang di nomor duakan. Masih saja ada yang memandang sebelah mata usaha kami tersebut.
Kini 4 tahun sedah kami mulai bangkit memperbaiki segala kekurangan yang ada. Masyarakat mulai memandang positif penting pendidikan anak usia dini. Walaupun belum begitu layak namun kami cukup bersyukur mendapatkan tempat fasilitas umum yang cukup menampung kami untuk belajar mengajar. Namun alangkah ironisnya ketika mendekati musim penghujan seperti ini, KBM harus dihentikan sejenak. Miris melihat pendidikan seperti itu. Setiap pagi ibu guru harus mengangkat meja lipat yang tak ringan,, bolak balik hampir 10 kali setiap paginya, dari masjid ke mushola, demikian usai sekolah pekerjaan itu harus terulang lagi. Entah sampai kapan semua ini akan berlangsung. Lain orang lain pendapat. Bagi kami terpenting membenahi tempat belajar anak, Supaya anak nyaman belajar.
Tahun ini ada secercah harapan, kepala sekolahku yang ini hebat luar biasa... rela meluangkan waktu yang tak sedikit menyita waktu untuk keluarganya. aktif mengikuti pertemuan dari depag. Sebuah usaha yang belum tentu akupun bisa menjalaninya.
Suatu sore kulihat wajah sumringah terlihat dibalik pintu... dana bantuan guru akhirnya akan cair tahun ini.... akupun turut berbahagia... namun ternyata tak ada nomor rekening yang bisa untuk transfer....
Kamipun terduduk lemas.... apa maksud semua ini begitu dzolimnya pada usaha kami yang berusaha memperbaiki nasib guru TKQ. Kepada dinas bersangkutan departemen agama kenapa harus mempersulit kami yang benar-benar sangat membutuhkan dana untuk pendidikan anak usia dini... Kenapa nggak bisa menuggu keesokan harinya jika bersungguh-sungguh memberikan dana bantuan yang itu merupakan hak kami, malah rela dilepas pada pihak lain....
Sedih... perih...kesal... lain kali kalau ada kabar penting jangan mendadak begini dong pak/bu.... beri kami kesempatan... memang ada janji tahun ajaran berikut kami diprioritaskan..... tapi teganya...teganya...teganya mengambil kembali hak yang seharusnya milik orang lain...
Semoga saja usaha saudara-saudara saya di beri kemudahan oleh Allah.... saudaraku yang lain yang punya kemampuan turut juga berjuang di jalan Allah. Mengembangkan pendidikan untuk anak-anak kita...
Bravo guru-guru FG TKQ/TPQ Kab Tangerang...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar